RUMORED BUZZ ON NABI SALLALLAHU ALAIHI WASALLAM NAMES

Rumored Buzz on nabi sallallahu alaihi wasallam names

Rumored Buzz on nabi sallallahu alaihi wasallam names

Blog Article

upaya kita menjelaskan kebenarannya kepada dunia hanya setitik dari lautan dibandingkan dengan upaya yang telah mereka lakukan. Dunia pada dasarnya adalah arena perlombaan. Allah telah menganugerahkan Islam kepada kita sebagai motivasi untuk berbuat lebih banyak bukan sebagai perteduhan untuk menggelar kasur di bawahnya lalu tertidur pulas.

seperti itu adalah suatu keistimewaan yang tidak dihargai kecuali oleh orang yang tak memilikinya. Tanpa bermaksud memperbandingkan, dikatakan bahwa Napoleon termasuk tokoh yang memiliki keistimewaan ini. Ia mengatur barisan pasukannya, menggariskan rencana perang dan memberikan pengarahannya kepada para komandan perang lalu ia merebahkan badan dan pulas. Ia akan terbangun beberapa saat sebelum perang dimulai. Ia pernah berkata: "aku memenangkan seluruh peperanganku dalam keadaan tidur". Maksudnya ia dapat menikmati tidur nya beberapa saat sebelum perang sehingga dengan segar dan penuh kesadaran dapat memimpin pertempuran sementara lawannya sudah lelah terlebih dahulu karena terlalu banyak pikiran dan tidak tidur. Termasuk memiliki keistimewaan tersebut juga Winston Charchel. Ia datang menghadiri sidang dewan angkatan perang kemudian menggarut matanya dan pamit kepada para sahabatnya dan terkantuk sementara mereka sedang berdiskusi. Dalam keadaan kecamuk perang sekalipun ia dapat tertidur pulas dan nyenyak lalu terbangun setelah beberapa saat. Ciri khusus bagi keistimewaan tersebut adalah bahwa yang memilikinya akan tetap giat dan gesit hingga begitu tertimpa penyakit dan berakhir secara drastis. Napoleon meninggal dalam usia fifty five tahun. Charchel seusai perang, setelah menyempurnakan otobiografinya sejenak berjalan-jalan di tengah derasnya hujan serta merta saja jatuh terkulai dan tak dapat ditolong lagi. Keistimewaan lain dalam tubuh yang penurut, disamping kondisi fisik yang selalu prima, juga tidak mengalami gangguan pencernaan. Maka lumrah jika Rasulullah tak terpengaruh bilamana makan sampai sekenyang-kenyangnya. Pada peperangan al-ghabah sahabat menangkap zebra. Rasulullah memakan satu kaki depan seluruhnya -daging zebra halal dimakan, yang haram daging keledai-. Cuma saja beliau menyantap apa adanya; jika yang tersedia hanya cuka dan minyak beliau makan, jika ada tersedia daging beliau makan.

menenangkan dirinya atau sementara menunggu terdengarnya suara kembali tetapi setelah itu ternyata suara tersebut sudah tak kunjung terdengar lagi beliau beranjak keluar gua dan dalam keadaan menggigil bergegas pulang. Demikianlah persisnya kejadian yang menimpa Muhammad pada hari itu seorang diri sedang alam sekitarnya dalam keheningan membisu. Kami menilai uraian Imam Bukhari tepat dan benar. Bukti mengenai hal itu akan terlihat pada kejadian-kejadian berikutnya. Adalah tidak mungkin bagi seorang manusia menerima wahyu kecuali dalam bentuk seperti yang telah digambarkan. Tidak mungkin pula perasaan Muhammad yang mengiringi kejadian tersebut kecuali seperti yang telah diriwayatkan. Oleh karena itu apa yang digambarkan oleh perawi lain bahwa sebelum kejadian itu Rasulullah melihat dan mendengar suara malaikat di langit atau mendengar suara yang menyapanya lalu tidak melihat sumber dari mana asalnya, semua itu tidak mungkin terjadi. Muhammad ibn Ishaq keliru dalam riwayatnya yang menggambarkan bahwa Muhammad berjalan-jalan sampai batas kejauhan dari mana terlihat olehnya perumahan penduduk dengan samar-samar jika beliau ingin melepas hajat. Dalam perjalanan itu setiap kali melewati batu atau pohon terdengar olehnya sapaan assalamu alaika ya Rasulallah, dan saat beliau menoleh ke kanan, kiri dan belakang yang terlihat olehnya hanyalah batu dan pohon. Lebih lanjut Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa sejenak Rasulullah tertegun, mendengarkan dan melayangkan pandangan dan keadaan seperti itu selalu dialami oleh Rasulullah hingga Jibril datang membawa wahyu dari Allah pada bulan Ramadlan". Hal ini tidak mungkin terjadi sebelum peristiwa gua hira dan barangkali terjadi sesudahnya.

lanjut mengisahkan bahwa Rasulullah bersabda (kepadanya): "wahai Abu Muwaihibah aku telah dipersilahkan untuk menentukan satu di antara dua pilihan; apakah kekayaan dan keabadian dunia berikut surga, atau menemui Tuhanku berikut surga; Abu Muwaihibah menyela: demi ayah-bundaku, demi baginda, pilihlah kekayaan dan keabadian dunia berikut surga, beliau bersabda: "Demi Allah tidak, wahai Abu Muwaihibah aku telah memilih untuk menemui Tuhanku berikut surga. Lalu Rasulullah memohonkan ampun kepada para ahli kubur baqie' dan beranjak pergi sedang beliau menahan rasa sakit". Imam Bukhari mengutip riwayat Abu Bakar ibn 'Iyasy dari Abu Hureirah bahwa Rasulullah selalu i'tikaf selama ten hari setiap bulan. Pada tahun wafatnya beliau i'tikaf selama 20 hari setiap bulan. Al-Qur’an dibacakan kepada beliau sekali dalam setiap bulan puasa. Pada tahun wafatnya Al-Qur’an dibacakan kepada beliau dua kali dalam bulan puasa. Selanjutnya, para perawi menyepakati hadis riwayat Aisyah, yang berdasarkan isnadnya diriwayatkan oleh Al-Zuhri kepada Ibn Ishaq yang mengisahkan bahwa pada pagi hari itu, sekembalinya dari tempat Maemunah binti al-Haritsah Rasulullah mengeluhkan sakit kepala. Sejak di tempat Maemunah beliau bangkit dari tempat tidur dan kelihatan membungkuk menahan sakit, bahkan pada saat beliau sedang berjalan menuju tempat Aisyah. Maemunah adalah isteri terakhir Rasulullah yang dinikahi pada saat 'Umroh seusai perang al-Hudeibiyyah. Oleh karena itu kita tidak dapat memastikan apakah tempatnya termasuk dalam deretan kamar isteri-isteri sebelumnya seperti Aisyah, Umm Salamah dan Hafshah atau di tempat lain terdekat. Tapi yang jelas berdekatan dengan kediaman saudarinya Asma binti 'Umeis, janda mendiang Ja'considerably ibn Abu Thalib yang tewas mati syahid dalam perang mu'tah. Rasulullah, dari tempat Maemunah merasa masih mampu berjalan menuju kamar Aisyah sebagaimana yang sudah lazim dilakukannya selama ini, bahwa setiap pagi beliau harus berada di sekitar keluarga Abu Bakar (Aisyah) di mana beliau dapat bertemu dengan sahabat-sahabatnya.

يبدأ الكتاب في عرض البلاد والحضارات والأمم والإمبراطوريات التي سبقت الإسلام ببضعة قرون ثم يذكر طبيعة الجزيرة العربية وأهلها ومراكز عمرانها وحضارتها وذكر الحالة الإقتصادية والاجتماعية والثقافة والآداب في مكة، ويتناول السيرة النبوية من مصادر عدة تشمل المصادر الإسلامية والغربية، الكتاب مناسب لمن لم تسبق له القراءة في السيرة النبوية .

Meskipun memang dalam membaca buku ini barangkali membutuhkan kesabaran dan waktu yang tidak sedikit. Sebab ada begitu banyak hal-hal penting dari kurang lebih 600 lembar halaman yang butuh dipahami.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Abdullah adalah seorang pemuda yang tampan, gagah, dan menjadi idaman banyak wanita Arab pada masa itu. Abdul Muttalib, yang menjadi pemimpin terkemuka di kalangan bangsa Quraisy, sangat memperhatikan pilihan pasangan untuk putranya.

Ibnu Arabi, seorang sufi terkenal dalam karyanya, al-futuhat al-makkiyah dan turjuman alasywaq berbicara tentang kerinduan jiwa yang mendapat titian nur ilahi untuk selalu ingin berkhalwat dan menjauhi keramaian. 

Sedangkan dari semua facts yang ada, tidak satupun di antaranya yang menyinggung cara turunnya wahyu melalui mimpi kemudian dalam keadaan sadar, bahkan tiada satupun knowledge yang menguraikan cara-cara turunnya wahyu kepada seorang Nabi kecuali kepada Muhammad. Dan seperti yang telah disinggung di atas bahwa Muhammadlah satu-satunya yang menjalani proses peralihan dari standing sebagai manusia biasa menjadi Nabi dan Rasul yang seluruh tahaptahapnya berlangsung secara manusiawi, sehingga beliau adalah manusia dan pada saat yang sama Nabi dan Rasul atau menurut terminologi al-Qur'an basyaran rasula, manusia Rasul. Seluruh proses kenabian dan kerasulan yang manusiawi itu mempunyai arti dan peranan dalam pembinaan kepribadian muslim dan penentuan karakter masyarakat Islam. Masih dalam konteks cara-cara turunnya wahyu, guru kita Imam Abu Zahra berpendapat bahwa wahyu turun dengan cara mimpi dalam keadaan sadar. Meskipun pengalaman semacan ini nyata, namun tidak layak bagi suatu peristiwa yang kelak akan merubah perjalanan sejarah. Jadi, kesimpulan yang dapat dipegang dalam hal ini adalah riwayat Imam Bukhari yang menegaskan bahwa Muhammad observed menerima wahyu pertama di gua hira dalam keadaan sadar sepenuhnya, sebab hal demikian jua yang sesuai dengan agungnya peristiwa itu sendiri. Al-Tabary menyebutkan riwayat 'Ubeid ibn ‘Umar al-Laithy bahwa "Muhammad berangkat bersama keluarganya ke gua Hira pada hari akan diturunkannya wahyu pertama". Yang dimaksud ialah Khadijah yang acapkali menemani suaminya ke gua Hira. Kadang menunggu sampai zikir dan tahnnutsnya selesai, terkadang pula hanya sekedar menghantarkan beliau dan 51

Bukunya bagus. Tolong buatkan versi epub beneran donk, yang saat ini seperti file pdf biasa dan mesti zoom.

Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan berapa lama wahyu terputus antara tiga hari sampai tiga tahun. Perhitungan tiga hari adalah tidak masuk akal sebab Rasulullah sangat bimbang, sedangkan perhitungan tiga tahun tidak tepat pula sebab tidak mungkin Allah membiarkan selang waktu antara wahyu pertama dengan kedua selama itu. Kita memiliki banyak data yang menerangkan keadaan Muhammad selama masa fatrah yang berlangsung antara dua atau tiga minggu, maksimal satu bulan. Diantara data yang lebih sejalan dengan uraian kita adalah sekali lagi riwayat Bukhari termasuk riwayat Ahmad ibn Hanbal yang mengatakan: “Diriwayatkan oleh al-Zahry dari 'Urwah dari Aisyah bahwa wahyu telah terputus sehingga Rasulullah demikian sedih sehingga beliau sering berhasrat untuk menjatuhkan diri dari puncak gunung dan setiap kali ingin melakukannya Jibril menampakkan diri kepadanya dan menyapanya: Wahai Muhammad engkau benar Rasul, utusan Allah. Beliau kembali tenang dan jika keadaannya berkepanjangan beliau melakukan hal yang sama dan Jibril pun menampakkan diri lagi seperti sebelumnya dan dengan sapaan yang sama”. Dalam sebagian riwayat lain dikatakan bahwa “Muhammad kembali ke gua menunggu datangnya wahyu yang tak kunjung datang”. Hal ini sangat memungkinkan, barangkali karena alasan untuk meringkas uraiannya sehingga Bukhari dan Ahmad ibn Hanbal tidak menyebutkannya, sebab tidak masuk akal jika baru beberapa hari saja berselang lalu Muhammad menderita kekhawatiran dan kembali merasakan ketakutan yang dahsyat sampai berhasrat menjatuhkan diri dari puncak gunung untuk melepaskan diri dari kekhawatiran dan ketakutan tersebut. Barangkali yang lebih dekat kepada kenyataan adalah get more info kekhawatiran dan ketakutan mulai mengganggu jiwa Muhammad setelah masa fatrah berlangsung dua atau tiga minggu. sixty three

5. PERSIAPAN YANG CERMAT DAN MOBILISASI. Catatan sejarah cukup banyak mengenai peristiwa perang Badr. Tapi cerita-cerita di sekitarnya jauh lebih melimpah. Barangkali karena bercerita mengenai suatu kemenangan yang pertama kali diperoleh secara gemilang oleh Islam, yang menyebabkan kekuatan umat Islam semakin mantap, menghantarkan perjuangan Islam ke arah keberhasilan dalam mengalahkan kekuatan syirik, kebodohan, kelaliman lawan-lawan Islam, para pemimpin Mekkah. Dalam menjalani cobaan, krisis dan tantangan-tantangan dewasa ini, bangsa Arab dan umat Islam berusaha mendapatkan motivasi dan semangat juang dari kenangan-kenangan indah masa lalu. Di antaranya yang paling penting ialah peristiwa perang Badr yang hebat. Hebat karena kandungan sejarahnya dan karena yang memimpin adalah Rasulullah SAW; yang memberikan pelajaran sangat berharga tentang bagaimana memenangkan perang dengan kekuatan iman, kejujuran, semangat pengorbanan dan kepemimpinan yang baik. Ia juga hebat karena Al-Qur'an banyak menyinggung perihalnya. Ada rasa bangga yang membuat para sejarawan kita larut dalam suasana emosional mengisahkan kepahlawanan kaum muslim, yang pada gilirannya mengakibatkan kaburnya substansi sejarah, yang justeru amat diperlukan oleh peneliti sejarah demi memperjelas aspek-aspek penting pada peristiwa yang agung ini. Cerita-cerita kepahlawanan, walaupun penting, hanya akan mengalihkan perhatian dari garis besar perang, menghalangi kejelasan makna yang terkandung dalam tahap-tahap jalannya pertempuran, padahal peperangan adalah pengalaman dan pelajaran, sebagaimana perdamaian adalah pengalaman dan pelajaran. Dan sesungguhnya Rasulullah adalah soko guru yang ulung bagi ummat ini karena itu Allah menamakan beliau dengan julukan pemberi petunjuk dan pelita yang terang benderang.

Setelah membahas nenek Nabi Muhammad noticed, ada satu hal menarik lainnya tentang bagaimana kedua nasab dari ayah dan ibu beliau saling bertemu. Pertemuan silsilah ini membentuk garis keturunan mulia yang menjadi cikal bakal lahirnya Nabi terakhir.

berkata:”demi Allah tanganku tidak tahan merasakan panas demam dalam tubuhmu wahai Rasulullah, yang lain mengatakan: betapa berat sakitmu wahai Rasulullah”, yang dijawab oleh beliau: "kami para Nabi-Nabi diberi cobaan yang lebih berat". five. TAK AKAN ADA LAGI BERITA DARI LANGIT Kita telah menyinggung makna politis pindahnya Rasulullah dari rumah Maemunah ke rumah Aisyah. Kini saatnya mengajukan berbagai bukti dan facts yang memperkuat asumsi tersebut karena di saat Rasulullah sedang bergelut menghadapi akhir ajalnya bersamaan dengan itu pula pergelutan mengenai siapa yang akan melanjutkan kepemimpinannya juga telah dimulai. Amanat yang akan ditinggalkan oleh Rasulullah cukup banyak dan berat: agama Allah yang lurus berikut umatnya yang telah dipersiapkan untuk membela dan memelihara agama serta bertanggung jawab atas penyebarannya; umat yang telah dibangun, dibina dan dikembangkan oleh beliau berdasarkan pilar-pilar agama yang kokoh dan telah merekrut tenaga-tenaga pemimpinnya. Jika ketentuan Allah menghendaki bahwa beliau harus kembali ke pangkuan-Nya perlu ada pemimpin atau sekolompok pemimpin yang dapat melanjutkan perjuangan. Pertanyaannya adalah siapakah pemimpin tersebut? atau terdiri dari siapakah kelompok pemimpin tersebut? Memahami situasi demikian Al-Abbas yang cukup lihai membaca situasi segera mengajak 'Ali menemui Rasulullah menanyakan "apakah persoalan (pengganti beliau) berada di tangan kita atau jika harus dengan orang lain kita meminta supaya beliau mewasiatkan untuk kita, yang dijawab oleh 'Ali: tidak, jika (ketahuan) kita memintanya sekarang, orang tidak akan memberikannya kepada kita sesudah beliau pergi". Jadi, ada 'persoalan' dimana orang harus mengetahui siapa yang akan berhak memegang tanggung jawab politik dan keagamaan yang sangat besar itu berkenaan dengan perjalanan dan kesinambungan perjuangan umat.

Report this page